Wednesday, 14 December 2016

METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN


METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN
Organ pokok tumbuhan hanya akar, batang, dan daun, sedangkan bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu di antara ketiga bagian pokok tersebut.
Di antara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak lagi jelas berupa akar, batang, atau daun, ialah:
1.     Kuncup (gemma)
2.     Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
3.     Alat pemmbelit atau sulur (cirrhus)
4.     Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
5.     Duri (spina)
6.     Alat-alat tambahan (organa accessoria)
Kuncup (Gemma)
1.     Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya.
2.     Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain.
3.     Kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru.
4.     Tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru.
5.     Pada tumbuhan ada kuncup yang selama bertahun-tahun berupa kuncup saja. Kuncup ini disebut kuncup tidur atau kuncup laten.
6.     Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam:
a.   Kuncup ujung (gemma terminalis)
Kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang dan ranting-ranting.
b.  Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis)
1.     Kuncup yang terdapat di dalam ketiak daun.
2.  Kuncup inilah yang kalau berkembang lazimnya akan menghasilkan cabang baru.
c. Kuncup liar (gemma adventicius)
Kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun. Menurut tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut:
1.     Di sembarang tempat pada batang, dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Ex: pohon coklat (Theobroma cacao L.)
2.     Pada tepi daun, dan kalau tumbuh bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Ex: cocor bebek (Kalanchoe pinnata  Pers.)
3.     Pada akar, dan biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun (Artocarpus communis Forst.), dan talok (Muntingia calabura L.)

Selain pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
1.  Kuncup daun (gemma foliifera)
Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena kuncup tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung daun-daun.
2.  Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum)
Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi bunga (mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung batang maupun dalam ketiak daun.
3.  Kuncup campuran (gemma mixta)
Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-daun biasa dan bunga.
Berdasarkan keberadaan pelindungnya, kuncup dapat dibedakan menjadi:
1.     Kuncup telanjang (gemma nudus)
Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung.
2.       Kuncup tertutup (gemma claulus)
Kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi.

Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi Lapis (Bulbus)
Ketiga macam alat tersebut di atas adalah metamorfosis batang dan/ atau akar/ daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan makanan, disamping itu dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan.
Rimpang (rhizoma)
1.       Sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
2.       Di samping sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. Ex: tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Maranata arundinacea L.)
Rimpang merupakan penjelmaan batang, bukan akar. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
1.       Beruas-ruas dan berbuku-buku
2.       Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
3.       Mempunyai kuncup-kuncup
4.       Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air

Umbi (tuber)
Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan. Merupakan penjelmaan batang atau akar.
1.       Umbi batang (tuber caulogenum)
a.   Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.) dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
b.  Pada beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan gembili (Dioscorea aculeata L.)
2.       Umbi akar (tuber rhizogenum)
Merupakan penjelmaan akar:
a.   Akar tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
b.  Akar serabut. Ex: dahlia (Dahlia variabilis Desf.)
Umbi lapis (bulbus)
Merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1.       Subang atau cakram (discus)
2.       Sisik-sisik (tunica atau squama)
3.       Kuncup-kuncupnya (gemmae):
a.   Kuncup pokok (gemma bulbi), merupakan kuncup ujung, terdapat pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas mendukung daun-daun biasa, serta bunga
b.  Kuncup samping, yang biasanya tumbuh merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung (bulbus). Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
c.      Akar-akar serabut terdapat pada bagian bawah cakram.

Menurut sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
1.       Yang berlapis (bulbus squamosus), jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris membujur akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
2.     Yang bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting. Ex: lilia (Lilium candidum L.)

Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
1.     Merupakan bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya.
2.     Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat saja.
3.     Merupakan metamorfosis daun, batang, dan atau akar.
Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
1.       Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang). Ex: air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)
2.       Daun pembelit (sulur daun). Pembagiannya:
a.     Tangkai daunnya
b.     Ujung daunnya
c.      Ujung ibu tangkai daun pada daun majemuk
3.       Akar pembelit. Ex: panili (Vanilla planifolia Andr.)

Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
Gelembung atau piala merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun, dan lazimnya digunakan untuk menangkap serangga.
1.       Piala, biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
2.       Gelembung, terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.)

Duri sejati
Duri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan meninggalkan bekas luka.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
1.       Duri dahan (spina caulogeneum). Ex: bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.)
2.       Duri daun (spina phyllogenum). Ex: kaktus (Cactus sp., Opuntia sp. dll)
3.       Duri akar (spina rhizogenum). Ex: gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
4.     Duri daun penumpu (spina stipulogenum). Ex: susuru (Euphorbia trigona Haw.)
Duri kulit atau duri tempel
Duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit.

No comments:

Post a Comment