PENGARUH SUHU PADA TINGKAT FOTOSINTESIS

Fotosintesis merupakan salah satu proses biokimia paling luar biasa yang ditemukan di Bumi ini yang mana tanaman dapat menggunakan sinar matahari untuk membuat makanan dari air dan karbon dioksida. Eksperimen sederhana yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa laju fotosintesis sangat tergantung pada variabel seperti suhu, pH, dan intensitas cahaya. Laju fotosintesis biasanya diukur secara tidak langsung dengan mendeteksi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan oleh tanaman.

Cara Kerja Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses di mana tanaman dan beberapa bakteri menghasilkan sebuah glukosa. Para ilmuwan merangkum prosesnya sebagai berikut: menggunakan sinar matahari, karbon dioksida + air = glukosa + oksigen. Proses ini terjadi dalam struktur khusus yang disebut kloroplas yang terletak di sel-sel daun. Kecepatan fotosintesis yang optimal menyebabkan penghilangan karbon dioksida dalam jumlah yang lebih besar dari atmosfer lokal, sehingga menghasilkan jumlah glukosa yang lebih besar. 

Karena kadar glukosa dalam tanaman sulit diukur, para ilmuwan memanfaatkan jumlah asimilasi karbon dioksida atau pelepasannya sebagai cara untuk mengukur laju fotosintesis. Pada malam hari, misalnya, atau ketika kondisinya tidak prima, tanaman melepaskan karbon dioksida. 

Laju fotosintesis maksimum bervariasi antara spesies tanaman, tetapi tanaman seperti jagung dapat mencapai tingkat asimilasi karbon dioksida setinggi 0,075 ons per kaki kubik per jam, atau 100 miligram per desimeter per jam. Untuk mencapai pertumbuhan optimal beberapa tanaman, petani menyimpannya di rumah kaca yang mana bisa mengatur kondisi seperti kelembaban dan suhu. Berikut ini Ada tiga macam suhu di mana laju tersebut mempengaruhi perubahan fotosintesis.

1. Suhu rendah

Enzim adalah molekul protein yang digunakan oleh organisme yang hidup untuk melakukan reaksi biokimia. Protein dilipat ke dalam bentuk yang sangat khusus, dan ini memungkinkan mereka untuk mengikat secara efisien ke molekul yang diinginkan. Pada suhu rendah, antara 32 dan 50 derajat Fahrenheit - 0 dan 10 derajat Celcius - enzim yang melakukan fotosintesis tidak bekerja secara efisien, dan ini menurunkan laju fotosintesis. Hal ini menyebabkan penurunan produksi glukosa dan akan menghasilkan pertumbuhan terhambat.

2. Suhu Sedang

Pada suhu sedang, antara 50 dan 68 derajat Fahrenheit, atau 10 dan 20 derajat Celcius, enzim fotosintesis bekerja pada tingkat optimalnya, sehingga laju fotosintesis tinggi. 

3. Suhu tinggi

Pada suhu di atas 68 derajat Fahrenheit, atau 20 derajat Celcius, laju fotosintesis menurun karena enzim tidak bekerja secara efisien pada suhu ini. Ini terlepas dari peningkatan difusi karbon dioksida ke dalam daun. Pada suhu di atas 104 derajat Fahrenheit - 40 derajat Celcius - enzim yang melakukan fotosintesis kehilangan bentuk dan fungsinya, dan laju fotosintesis menurun dengan cepat.