Apa Peran Media dalam Politik Indonesia?
Selama era Orde Baru Soeharto, media memiliki satu peran: Untuk menjadi tangan kanan para rezim. Ada perbedaan pendapat, tetapi umumnya tidak ada yang berani menantang pemerintah secara terbuka.
Ada era singkat kemandirian media yang benar-benar bermanfaat bagi demokrasi, setelah 1998 menuju 2005/6. Pada periode ini, media menemukan kembali kebebasan yang telah lama hilang dan sepenuhnya menganut gagasan kebebasan pers untuk kemajuan demokrasi.
Kemudian muncul era media yang dimiliki politisi-oligarki / konglomerat. Entah pemilik beberapa perusahaan media besar adalah politisi yang sudah lama, atau mereka tertarik pada politik setelah mendapatkan kesuksesan dari bisnis mereka. Hal Ini menghasilkan pelaporan berita yang terpolarisasi yang secara perlahan mendukung kecenderungan politik (dan kebijakan) pemiliknya. Hal Ini disoroti dengan baik selama pemilihan presiden 2014, di mana media yang sebagai arus utama secara terbuka lebih menyukai kandidat yang disahkan oleh pemilik media.
Menghancurkan Bangsa Kita.
Jika ada sesuatu yang saya benci dari negara saya maka hal itu adalah media. Mereka sering walaupun tidak selalu, yakni melaporkan berita palsu dan yang disuntikkan untuk mendukung visi partai politik yang memiliki mereka. Bahkan ketika hal itu sebenarnya adalah berita baik tentang langkah baik yang telah diambil Pemerintah, media akan tetap menarik berita dan mengungkap bagian negatifnya saja.
No comments:
Post a Comment