Dengan pertumbuhan penduduk dunia yang diperkirakan terus meningkat secara eksponensial, permintaan untuk produksi tanaman akan terus tumbuh semakin tinggi juga. Pupuk anorganik selalu menjadi dasar untuk mempertahankan peningkatan permintaan dengan mendukung tanaman yang tumbuh cepat dan berproduksi tinggi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pupuk non-organik (mis. NPK) saja tidak akan menguntungkan integritas struktur tanah dan sebagai gantinya, mungkin memiliki efek jangka panjang yang bersifat merugikan pada tanah yang subur.
Jadi apa solusinya? Bahan organik; apakah itu kotoran ternak atau cacing tanah, bahan organik mengembalikan nutrisi alami dan hidrogel untuk pertanian, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme ke dalam tanah.
Sangat mudah untuk dapat melihat manfaat dari memasukkan bahan organik ke dalam tanah, tetapi ada juga beberapa tantangan besar dalam pengolahan pupuk organik secara efektif dan ekonomis. Beberapa kabar baik adalah bahwa, seiring dengan peningkatan permintaan makanan, ada peningkatan permintaan untuk protein hewani (mis. Daging sapi, babi, dan ayam).
Peningkatan jumlah hewan ini telah menghasilkan banyak bahan organik dalam bentuk pupuk kandang yang dapat digunakan sebagai pupuk organik, menghasilkan banyak bahan baku untuk membuat pupuk organik yang mampu mempertahankan tanah yang subur. Namun timbul sebuah masalah yaitu bahwa Sebagian besar pupuk kandang memiliki kadar air yang sangat tinggi, sehingga sangat sulit untuk menyimpan dan mengangkut ke lokasi di luar lokasi.
Hal ini menyebabkan lahan pertanian di sekitarnya menjadi terlalu jenuh dengan pupuk kandang, menyebabkan limpasan unsur hara, dan lahan pertanian yang jauh atau di luar lokasi hanya menerima pupuk anorganik. Dengan Membiarkan kotoran kering di bawah kondisi alami sepertinya solusi yang mudah dan ekonomis, tetapi ini memungkinkan sebagian besar nutrisi menguap atau diserap ke dalam tanah sebelum bahan cukup kering untuk diangkut.
No comments:
Post a Comment