Secara
biologis, rentang usia di mana wanita memiliki peluang tertinggi untuk
hamil dan rentang usia paling sehat untuk anak-anak cenderung bersifat
tumpang tindih. Wanita dalam kisaran usia 18-19, umumnya memiliki bayi
yang sehat. Bayi cenderung beratnya sedikit kurang dari kisaran normal,
tetapi tidak signifikan, dan dinyatakan baik-baik saja. Masalah utama
adalah potensi kerusakan pada ibu, karena pada rentang usia ini kita
mulai melihat akrobat dalam pertumbuhan dan perkembangan pada ibu, yang
biasanya akan terus mengembangkan beberapa sistem neurologis dan
muskuloskeletal hingga usia 22 hingga 23 tahun.
Wanita yang berusia 20 hingga 26 dianggap berada di usia yang terbaik untuk hamil dan rentang usia tersebut umumnya dikaitkan dengan bayi baru lahir yang paling sehat, dengan risiko terendah bagi ibu yang mengandungnya. Sementara itu Usia 27-29 juga bukan waktu yang buruk juga untuk hamil serta umumnya bayi biasanya dilahirkan sehat, tetapi kita biasanya mulai melihat sedikit penurunan kesuburan pada wanita pada usia tersebut.
Wanita yang berusia 20 hingga 26 dianggap berada di usia yang terbaik untuk hamil dan rentang usia tersebut umumnya dikaitkan dengan bayi baru lahir yang paling sehat, dengan risiko terendah bagi ibu yang mengandungnya. Sementara itu Usia 27-29 juga bukan waktu yang buruk juga untuk hamil serta umumnya bayi biasanya dilahirkan sehat, tetapi kita biasanya mulai melihat sedikit penurunan kesuburan pada wanita pada usia tersebut.
Usia
30-35, jumlah anak yang lahir dengan gangguan neurologis atau
pembelajaran seperti ADHD, GAD, atau didiagnosis pada spektrum Autisim,
mulai meningkat dalam kisaran usia ini. Potensi komplikasi kesehatan
terhadap ibu meningkat, tetapi umumnya tidak dilihat sebagai masalah
yang signifikan. Namun, peluang untuk hamil menurun sekitar 33% dari
saat mereka berusia 20-an.
Pada Usia 36-39 tahun, umumnya bayi yang dilahirkan bersifat prematur, selain itu pada usia sperti itu lebih banyak bayi yang dilahirkan dengan kelainan seperti Down Syndrome dan Austism, yang mulai meningkat. hal Ini juga dapat menyebabkan masalah perkembangan paru-paru, yang berpotensi meningkatkan kemungkinan anak terserang asma. Selain itu Risiko terhadap ibu mulai meningkat secara serius, tetapi masih berada dalam kisaran 'aman' dan juga Kesuburan selanjutnya mulai berkurang.
Pada saat wanita berusia 40+, kesuburan wanita tersebut terus menurun secara signifikan setiap tahunnya sehingga Peluang untuk mengandung anak dengan kelainan atau sindrom serius atau kronis meningkat secara signifikan. Potensi risiko kesehatan bagi ibu juga meningkat secara signifikan. Pada umumnya tidak disarankan untuk memiliki anak bagi wanita yang berusia di atas usia 45 tahun.
Pada Usia 36-39 tahun, umumnya bayi yang dilahirkan bersifat prematur, selain itu pada usia sperti itu lebih banyak bayi yang dilahirkan dengan kelainan seperti Down Syndrome dan Austism, yang mulai meningkat. hal Ini juga dapat menyebabkan masalah perkembangan paru-paru, yang berpotensi meningkatkan kemungkinan anak terserang asma. Selain itu Risiko terhadap ibu mulai meningkat secara serius, tetapi masih berada dalam kisaran 'aman' dan juga Kesuburan selanjutnya mulai berkurang.
Pada saat wanita berusia 40+, kesuburan wanita tersebut terus menurun secara signifikan setiap tahunnya sehingga Peluang untuk mengandung anak dengan kelainan atau sindrom serius atau kronis meningkat secara signifikan. Potensi risiko kesehatan bagi ibu juga meningkat secara signifikan. Pada umumnya tidak disarankan untuk memiliki anak bagi wanita yang berusia di atas usia 45 tahun.
No comments:
Post a Comment